Cara Rektor Unpad Hadapi Keluhan Mahasiswa hingga Petugas Kebersihan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas 2018 diwarnai unjuk rasa massa yang menamakan dianya Pergerakan Tindakan Orang-orang Unpad (Gamu) di gerbang Gedung Kampus Padjadjaran, Jalan Dipatiukur Nomor 35, Kota Bandung, Rabu, 2 Mei 2018.

Mereka menuntut Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad mundur dari jabatannya.

Massa mengadakan tindakan sekitaran jam 09. 00 WIB. Mereka yang terbagi dalam dari mahasiswa, dosen serta beberapa pekerja kebersihan di lingkungan Unpad mengkritik empat hal.

" Itu berlangsung saat ada open rekrutmen satu UKM. Lantas juga waktu mengadakan tindakan Kamisan. Itu sama juga dengan mengganggu kebebasan berekspresi, " kata Gori.

Hal ke-3 yang disorot yaitu masalah gaji beberapa pekerja kebersihan di lingkungan Unpad. Tenaga kebersihan yang tergabung dalam Kenyamanan, Keindahan, Kebersihan Lingkungan (K3L) Unpad sekarang ini di beri gaji cuma Rp 750 ribu per bln..

Gaji itu dinilai belum juga menjangkau standard Keperluan Hidup Layak (KHL) Kabupaten Sumedang 2016 sebesar 1, 9 juta serta Gaji Minimal Propinsi Jawa Barat 2016 sejumlah Rp 1, 3 juta.

Ketua Serikat Pekerja K3L, Deni menyebutkan, mulai sejak ada K3L pada 2012 lantas, beberapa pekerja terima gaji sebesar Rp 650 ribu. Kenaikan gaji baru berlangsung dua th. terakhir dengan nilai Rp 100 ribu.

" Gaji yang kami rasakan masih tetap jauh dibawah kehidupan layak. Th. 2016 baru naik Rp 100 ribu jadi Rp 750 ribu. Kami tahu tidak minta dengan UMK, tapi kami menginginkan perubahan yang menyentuh pada standard layak, ” katanya.

Sekarang ini jumlah pekerja yang tergabung dalam K3L sejumlah 365 pekerja. Mereka bertugas bersihkan ruang halaman luar, taman serta jalan di Unpad mulai jam 7 pagi sampai jam 12 siang.

Masalah ke-4 masalah system pendanaan serta keuangan universitas. Menurut Gori, uang kemahasiswaan yang semestinya dikerjakan oleh rektorat, tetapi saat juga akan mencairkan dijumpai problem tidak lancar.

Kekecewaan beda masalah keuangan dirasa dosen dimana setiap fakultas biasanya cuma memperoleh dana taktis Rp 5 juta per bln.. Nyaris semuanya aktivitas didanai dengan system reimburse yang seringkali butuh berbulan-bulan dicairkan.

" Rektor Unpad serta jajarannya cuma memberi transparansi keuangan pada umumnya, tetapi tidak sempat memberi transparansi realisasi biaya dengan detil, " kata satu diantara perwakilan dosen Unpad.