Begini Jawaban RSUD Garut Soal Tudingan Ambulans Mahal

Rumah Sakit Umum Wilayah (RSUD) dr. Slamet Garut mulai bicara masalah jenazah diantar taksi online karena cost ambulans mahal. Pihak rumah sakit menyebutkan insiden itu sebab miss komunikasi.

Plt Wakil Direktur Umum RSUD dr. Slamet Garut Eka Ariyanti menjelaskan insiden itu berjalan pada Rabu (1/5/2019) pagi seputar jam 3.45 WIB. Seseorang ibu berumur 69 tahun wafat di RSUD dr. Slamet Garut.

Simak juga: Ambulans Garut Dimaksud Mahal, Bupati: Walau sebenarnya Cost Itu Gratis

Waktu itu, kata Eka, pihak keluarga sudah sempat bekerjasama dengan petugas jagalah bertanya tersedianya mobil ambulans serta tarif untuk mengantarkan ke daerah Banjarwangi.

"Tetapi, saat itu, petugas ambulans sedang mengantarkan jenazah ke Bandung serta satu sedang mengantarkan jenazah ke Cibiuk," tutur Eka dalam info tercatat yang di terima detikcom, Rabu (8/5/2019).

Sebab dua unit ambulans sedang digunakan, petugas jagalah lalu coba bekerjasama dengan petugas ambulans berkaitan biaya.

Dalam rilisnya, Eka menyebutkan, tarif ambulans ke daerah Banjarwangi seputar Rp 400 ribu. Pihak keluarga tidak menanyakan ke petugas waktu tahu tarif ambulans seharga itu.

"Sebab ke-2 petugas ambulans sedang keluar mengantarkan jenazah, karena itu oleh petugas IGD dikomunikasikan lewat telephone ke petugas ambulans sekalian tunjukkan besaran cost tarif mengantarkan jenazah ke wilayah Banjarwangi yang terpampang di ruangan administrasi ambulans," tuturnya.

"Pihak keluarga tidak ada komunikasi kelanjutan sesudah lihat daftar tarifnya terpampang (Rp 400ribu). Keluarga cuma mengemukakan pada petugas IGD ingin memperoleh pengurangan. Sebab petugas IGD dalam soal ini bukan kewenangannya, karena itu petugas IGD merekomendasikan untuk menanti petugas ambulans," Eka memberikan tambahan.

Tetapi pihak keluarga beritanya tidak mengkonfirmasi pada petugas. Tidak lama berlalu, hadir mobil taksi online yang disewa keluarga. Pada akhirnya jenazah itu diangkut taksi online ke rumah duka.

"Dari urutan itu bisa diambil kesimpulan tidak ada komunikasi serta negosiasi yang selanjutnya dari pihak keluarga baik ke petugas IGD ataupun ke petugas ambulans. Keluarga lebih pilih angkutan Grab yang tambah murah. 

Walau sebenarnya RSUD dr. Slamet Garut sebagai kepanjangan tangan pemda mempunyai kebijaksanaan dalam soal pengurangan atau pembebasan cost yang dengan tehnis bisa dikerjakan oleh manajemen serta yang dikasih kuasa oleh manajemen yakni supervisor yang saat itu sedang piket, kalau saat itu pihak keluarga serta pihak RSUD dr Slamet Garut berkomunikasi karena itu insiden itu bisa jadi jalan keluar buat pihak keluarga serta pihak RSUD dr Slamet Garut," tutup Eka

Source : https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4541385/begini-jawaban-rsud-garut-soal-tudingan-ambulans-mahal