Skip to main content

Featured

Begini Jawaban RSUD Garut Soal Tudingan Ambulans Mahal

Rumah Sakit Umum Wilayah (RSUD) dr. Slamet Garut mulai bicara masalah jenazah diantar taksi online karena cost ambulans mahal. Pihak rumah sakit menyebutkan insiden itu sebab miss komunikasi. Plt Wakil Direktur Umum RSUD dr. Slamet Garut Eka Ariyanti menjelaskan insiden itu berjalan pada Rabu (1/5/2019) pagi seputar jam 3.45 WIB. Seseorang ibu berumur 69 tahun wafat di RSUD dr. Slamet Garut. Simak juga: Ambulans Garut Dimaksud Mahal, Bupati: Walau sebenarnya Cost Itu Gratis Waktu itu, kata Eka, pihak keluarga sudah sempat bekerjasama dengan petugas jagalah bertanya tersedianya mobil ambulans serta tarif untuk mengantarkan ke daerah Banjarwangi. "Tetapi, saat itu, petugas ambulans sedang mengantarkan jenazah ke Bandung serta satu sedang mengantarkan jenazah ke Cibiuk," tutur Eka dalam info tercatat yang di terima detikcom, Rabu (8/5/2019). Sebab dua unit ambulans sedang digunakan, petugas jagalah lalu coba bekerjasama dengan petugas ambulans berkaitan biaya. Dalam

Mahasiswa ITB Ciptakan Alat Pendeteksi Kecurangan Saat Ujian


Menyontek adalah persoalan paling besar dalam proses ujian. Tiap-tiap pengawas dituntut untuk cermat dalam mengetahui serta ketahui bentuk-bentuk kecurangan ketika ujian itu berjalan. Kadang-kadang, kecurangan itu luput dari pantauan sang pengawas ujian.

Dengan manusiawi hal semacam ini mungkin berlangsung dikarenakan mungkin saja aspek human error, seperti kelelahan, atau dirundung kebosanan waktu lakukan pengawasan ujian. Perihal ini pula yang lalu memberikan inspirasi Hendra Putra, Salman Abdillah, serta Reza Wahyu Kumara untuk karya pekerjaan pada akhirnya.

Ditulis situs resmi ITB, ke-3 mahasiswa Tehnik Elektro angkatan 2012 itu buat satu system pengawasan ujian dengan digital yang dinamakan Examiner.

" Project ini menelan waktu pelaksanaan sekitaran 4, 5 bln. serta saya tertarik pada tehnik pemrosesan citra. Di bagian beda pengawasan dalam ujian yang sering tidak cermat jadi salah satu argumen kami meningkatkan project ini. Kami menamai project kami jadi Examiner, ” ungkap Hendra, Kamis, 7 Juni 2018.

System Examiner ditetapkan oleh gestur badan berdasar pada gerakan sendi yang juga akan terekam oleh sensor gerak. Sensor itu juga akan mendeteksi gestur badan.

Sensor gerak ini bernama Kinect Sensor. Biasanya sensor ini dipakai pada permainan atau game yang melibatkan gerakan badan sang pemain.

" Kinect Sensor dapat merekam gestur badan seperti isyarat jari, gerakan tangan yang buka kertas, mengulurkan tangan, serta gerakan leher yang menengok, " tutur Salman.

Terbatasnya Kinect Sensor dalam mendeteksi objek dibantu oleh satu subsistem yang bernama You Only Look Once (YOLO). YOLO juga akan mengidentifikasikan objek yang terekam oleh empat camera dalam ruangan 4x4 mtr..

" YOLO juga akan mendeteksi objek yang berbentuk tangan atau pergerakan tangan yang menggenggam kertas, " papar Reza.

Pengembangan Alat
Sesudah gestur serta objek teridentifikasi oleh Kinect Sensor serta YOLO, terdapat subsistem paling akhir bernama RabbitMQ yang bertugas untuk kirim data berbentuk tangkapan monitor pada seorang sebagai pengawas dengan terintegrasi.

" Hasil tangkapan monitor terkirim pada si pengawas kurun waktu sekitaran 1-2 detik hingga system ini dapat disebutkan real-time­ sistem, " kata Salman.

Tidak tanggung-tanggung, akurasi Examiner dalam mendeteksi gestur badan sekitar 94% dengan percobaan sejumlah 200 kali. Diluar itu, system ini dapat lakukan pengawasan dengan kontinu sampai 3 jam.

Walaupun cukup memuaskan, Examiner masih tetap mempunyai beberapa masalah seperti jangkauan yang terbatas, kekuatan yang di pengaruhi oleh objek yang dilihat, cahaya, pojok pemasangan sensor, pojok pemasangan camera, dan sebagainya.

" Cahaya dalam ruangan serta pojok pemasangan IP Kamera sangat memengaruhi sistem pendeteksian. Diluar itu, untuk waktu ini Examiner hanya dapat merekam sejumlah 6 objek saja, " ungkap Salman.

Saat potensi serta keterbatasannya, di waktu depan Examiner sangat sangat mungkin untuk diperkembang serta diterapkan dalam system pendidikan jaman moderen.

" Kami harap mudah-mudahan system ini dapat diaplikasikan dengan memakai camera umum terkecuali IP Kamera dan masalah yang lain dapat menyusut, " tutur Hendra.

Comments

Popular Posts